Sandra Bullock dan Bradley Cooper pasti akan mengenang tahun 2009 sebagai salah satu tahun tersukses mereka. Sandra Bullock mendapatkan dua hit terbesarnya tahun ini melalui The Proposal dan The Blind Side (akhirnya melewati pendapatan film Speed yang selama hampir 15 tahun menjadi film terlarisnya) sementara Bradley Cooper mulai dikenal oleh massa melalui kesuksesannya di The Hangover (dan tambahan dia bakalan ikut dalam film remake The A-Team)! Duet keduanya dalam All About Steve, ditambah dengan aktor Thomas Haden Church yang paling ngetop melalui perannya sebagai Sandman di Spider-man 3 menyisakan satu pertanyaan: bisakah menjadi sukses di box office juga?
Mary Horowitz adalah seorang pencipta TTS di harian Sacramento Herald. Kelebihannya sebagai gadis yang memiliki segudang pengetahuan umum (sempat disebut ensiklopedia berjalan) membuat dia gampang menciptakan berbagai jenis TTS. Tetapi kejeniusan Mary tidak selalu membawa berkah bagi sang gadis karena kemampuan berinteraksi sosialnya dengan orang lain sangat rendah. Setiap kali bertemu dengan siapa saja, Mary selalu saja tidak pernah bisa tutup mulut dan terus mengatakan segala jenis hal-hal aneh ajaib yang hanya ia sendiri tahu. Gara-gara ini, orang tua Mary menjadi khawatir dengan sang gadis (yang makin lama makin jadi perawan tua) lantas menjodohkannya dia dengan seorang cowo bernama Steven.
Tadinya menyangka Steven pasti cowo jelek, Mary enggan kencan buta dengannya. Tak dinyana si Steven ‘Steve’ benar-benar ganteng dan mencuri hati Mary. Awal dari kencan mereka sepertinya berhasil dengan sukses, tetapi segera setelah Steve menyadari keanehan Mary ia segera jaga jarak dan kabur. Dengan alasan “ada kerjaan sebagai reporter memanggil” dan kata-kata penenang hati “Aku sebenarnya ingin kamu ikut tetapi sayang kamu ada kerjaan yang tak bisa kamu tinggalkan” Steve pun kabur meninggalkan Mary. Yang tak pernah diduga oleh Steve adalah Mary pantang menyerah. Setelah dipecat dari pekerjaannya, Mary langsung melakukan road trip guna mengejar sang impian hati. Berhasilkah usaha mati-matian Mary membuat Steve berpaling padanya?
Kebanyakan review yang saya baca menilai film ini secara negatif. Mereka menilai bahwa tingkah laku Mary agak terlalu berlebihan, posesif, dan sudah dekat pada taraf stalker. Walaupun demikian, saya tidak merasa begitu dan malahan berpikir kalau Mary itu sekedar gadis yang lugu dan seumur hidupnya kesepian karena dirasa oleh orang lain aneh karena ia berbeda. Ada dua alasan kenapa saya bisa mengerti perasaan Mary: pertama adalah beberapa dari sifat saya sendiri serupa dengan Mary (walaupun saya tidak sepolos dan sebloon dia) dan yang kedua sifat Mary yang kadang-kadang over the top sering saya lihat dalam banyak anime atau dorama Jepang. Kalau tidak percaya, bandingkan saja tingkah laku Mary dengan Nodame dari serial drama Nodame Cantabile. Kendati untuk cerita secara keseluruhan banyak sekali adegan yang tidak masuk akal dan terkadang terasa dipaksakan guna memajukan cerita, saya toh bisa dibuat peduli pada karakter Mary dan merasa terharu pada momen-momen di mana doi menunjukkan bahwa ia mampu mengubah orang-orang di sekelilingnya.
Untuk penampilan pemerannya sendiri, saya sekali lagi dibuat kagum dengan Sandra Bullock. Setelah ia tampil sebagai editor bermental baja di The Proposal, penampilan Bullock di sini 180 derajat bertolak belakang. Sebagai Mary ia kekanak-kanakan juga cerdas dan lugu. Bahkan pada satu adegan di mana ia berlaku (sedikit) rasis pada pengemudi truk pun saya tidak merasa kesal karena tahu bahwa Mary berlaku begitu bukan karena sekedar mencap orang negatif tetapi lebih karena ketidaktahuannya pada dunia di sekelilingnya. Bradley Cooper perannya kurang dimaksimalkan di sini dan lebih banyak bertingkah ketakutan ketika Sandra Bullock mengejar-ngejarnya. Saya menyayangkan kenapa ia tidak diberi kesempatan berekspresi lebih banyak dan berbeda peran. Thomas Haden Church malahan lebih mencuri perhatianku sebagai pria yang semula memanfaatkan kepolosan Mary tapi pada akhirnya menaruh respek kepada sang gadis.
Saya rasa All About Steve bukan komedi untuk semua orang. Sedikit unsur stalker (dan film ini sendiri mengakuinya secara langsung) mungkin membuat beberapa penonton jengah menontonnya. Toh bagi mereka yang sudah biasa pada karakter-karakter ajaib ala anime dan dorama Asia takkan heran dan (seharusnya) bisa menikmati film Sandra Bullock ini.
No comments:
Post a Comment